Burung hantu tyto alba atau serak jawa | ciri ciri, makanan, habitat dan cara membedakan kelaminnya (lengkap) - Selamat datang di loker ilmu, Hay sobat loker pastinya kalian sudah kenal dengan burung yang satu ini, burung yang kerap di juluki sebagai sahabat para petani , yang memiliki nama tyto alba atau yang biasa di panggil serak jawa. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan di bawah ini.
Tyto Alba memiliki ukuran tubuh yang relatif besar jika dibandingkan dengan spesies burung hantu lainnya yang ada di Indonesia, dengan ukuan tubuhnya yang besar ia mampu makan tikus 2-3 ekor setiap malam, namun sesungguhnya mampu membunuh tikus lebih dari jumlah yang dikonsusmsi. Tyto alba mempunyai kemampuan berburu sangat tinggi, tangkas, cekatan dalam mengejar dan menyambar tikus yang berada di tanah.
Kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru, membuat burung hantu ini tepat sebagai pilihan untuk ditangkarkan / budidaya sebagai pengendali hama tikus di sawah. Berkembang biak burung hantu tyto alba juga tergolong cepat dalam beranak pinak. Burng ini juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam pada malam hari, sebab mempunyai sinar inframerah. Mereka mampumendengar cicitan tikus dari jarak 500 meter.
Kejelian dalam mengincar dan ketepatan menyambar mangsa sangat yang di milikinya sangatlah tinggi. Bulu Tyto alba memiliki lapisan lilin, sehingga tidak bersuara ketika terbang. Tyto alba mempunyai kawasan berburu tetap, daya jelajah mampu mencapai 12 km, dan sangat setia dengan kandangnya selama masih aman. Mereka tidak akan meninggalkan kawasan berburu selama masih tersedia tikus.
Ciri-ciri morfologi burung hantu (Tyto alba) adalah sebagai berikut :
1. Bulu sayap atas dan punggung berwarna abu-abu dan sedikit kekuningan. Sedangkan pada sayap bawah dan bagian dada/perut berwarna putih dengan bintik-bintik hitam. Semua bulunya mengandung zat lilin.
2. Perbedaan antara jantan dan betina terletak pada warna bulu di bagian leher depan, yakni pada jantan bulunya berwarna putih berbintik-bintik hitam dan pada betina bulunya berwarna kuning kecoklatan berbintik-bintik hitam (Gambar 2).
3. Kedua bola matanya berwarna hitam, terletak pada bagian depan wajahnya (menyerupai wajah manuasia), menghadap ke depan dan seluruh wajahnya ditumbuhi bulu berwarna putih.
4. Ujung paruhnya membengkok kebawah. Paruh bagian atas lebih panjang bila dibandingkan dengan paruh bagian bawah.
5. Kakinya ditumbuhi bulu-bulu halus dan masing-masing kaki mempunyai 4 buah jari dengan kuku yang sangat tajam.
6. Berat badan burung hantu dewasa berkisar antara 450 – 600 gram (betina lebih berat dari pada jantan) dan tinggi badannya antara 25 – 30 cm.
7. Panjang sayap pada burung hantu dewasa betina berkisar antara 26 – 29 cm, sedangkan pada jantan berkisar antara 21 – 25 cm.
Habitat
Habitat asli burung hantu tyto alba berada di dalam hutan dan mereka membuat sarangnya diatas pohon-pohon besar dan tinggi atau pada sisa-sisa kayu besar yang berlubang. Meskipun habitat aslinya di hutan tetapi lebih suka hidup berdekatan dan bertempat tinggal di bangunan-bangunan yang tinggi, seperti: menara mesjid, gereja, gudang atau rumah. Hal ini diduga berhubungan dengan ketersediaan makanan yakni tikus yang memang banyak terdapat di sekitar perumahan atau bangunan-bangunan tersebut.
Perkembangbiakan
Burung hantu Tyto alba berkembangbiak dengan cara bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan dari setiap generasi peneluran yakni rata-rata 4.8 ± 1.65 butir per periode peneluran. Variasi jumlah telur yang dihasilkan ini diduga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan mangsanya di kawasan buruannya.
Hasil pengamatan di lapang menunjukkan bahwa semakin banyak makanan (tikus) tersedia di areal perburuannya, maka jumlah telur yang dihasilkan pada setiap pasangan menjadi lebih meningkat.
Ukuran telurnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam kampung, yakni panjang ± 44 mm dan lebar ± 31 mm. Masa bertelur burung hantu pada setiap generasinya adalah berkisar antara 15 – 24 hari dimana masa peletakan telur berkisar antara 1 – 7 hari. Berdasarkan hasil pengamatan di lapang diketahui bahwa T. alba mengalami masa peneluran antara 2 – 3 kali dalam setahun dengan tingkat penetasan telur mencapai ± 90%.
Dengan demikian populasi burung hantu yang akan dihasilkan dari setiap satu pasang burung adalah berkisar antara 3 – 5 pasang dalam setahun. Anakan burung hantu akan menjadi dewasa (bisa terbang) setelah berumur 2 – 2.5 bulan dari saat menetas. Umumnya anakan ini akan meninggalkan induk dan sarangnya untuk mencari tempat tinggal/sarang yang baru. Setelah matang sexual yakni berumur ± 8 bulan, burung hantu tersebut akan melakukan perkawinan dan selanjutnya berkembangbiak. Pasangan burung hantu sepanjang hidupnya adalah tetap, kecuali bila salah satunya mengalami kematian.
Masa hidup burung hantu Tyto alba di lapangan dapat mencapai ± 4.5 tahun.
Makanan Burung Hantu Tyto Alba
1. Anak Tikus Putih
Anak tikus putih yang masih merah dapat diberikan sebagai makanan utama dari barn owl sebab selain mudah dalam menemukannya tikus putih kaya akan nutrisi yang cocok diberikan kepada burung hantu, untuk anakan barn owl tikus putih juga dapat diberikan. Untuk mendapatkan tikus putih kita dapat membelinya kepada penjual makanan burung serta dapat dibeli ke petshop terdekat.
2. Anak ayam
Anak ayam yang baru menetas dapat diberikan kepada barn owl akan tetapi pemberiannya ada baiknya anak ayam tidak dalam keadaan hidup sebab hal ini dapat membuat sifat liar dari barn owl akan muncul kembali, hal ini penting bagi anda yang menginginkan barn owl nantinya jinak.
3. Daging ayam
Daging ayam yang telah ci cacah atau di potong kecil-kecil dapat diberikan kepada barn owl namun pemberiannya cukup berikan 3 potong dengan ukuran sedang saja , dengan 3 potong sudah dapat membuat bar owl kenyang.
4. Anak burung
Anak burung lain berupa burung gereja juga dapat diberikan kepada burung hantu (barn owl) ini , namun karena burung gereja tergolong sulit di cari maka saya sarankan ada baiknya memberikan makanan barn olw dengan poin no 1 sampai 3 saja sebab selain mudah ditemukan dan harganya murah.
Nah itulah makanan barn owl atau tyto alba yang dapat diberikan, selain pemberian makanan ada baiknya pada saat memberi makanan barn owl di elus-elus untuk membuat burung hantu semakin jinak.
Pemberian Pakan
Untuk pakan bisa di beri potongan daging atau umpan hidup seperti tikus putih, puyuh, emprit, jangkrik dll., untuk jenis kecil seperti Scop lbih menyukai jangkring, biasa.a saya berikan jangkrik sekitar 10-13 ekor setiap pemberian pakan, sedangkan untuk jenis besar seperti Tyto Alba sebaiknya jangan di beri pakan pokok jangkrik karena bagi mereka jangkrik hanyalah makanan selingan yang tidak akan bisa membuat mereka kenyang, untuk jenis ini bisa di beri tiput atau puyuh.
Makanan yang harus di hindarkan: kecoa, ulat, cacing, cicak, tikus got, emprit yg diwarnai, ikan(kecuali buffy fish), dll., untuk waktu pemberian pakan di lakukan pada malam hari dan pagi.
note: untuk pemberian pakan emprit sebaiknya di karantina dulu selama 3hari, jika selama 3 hari ada emprit yang mati artinya emprit itu terkena penyakit dan yang masih hidup bisa langsung di berikan pada owl.,
Pelatihan
manning; tahap ini adalah tahap di mana kita harus menyesuaikan owl dengan lingkungan barunya, yang perlu di lakukan adalah memberi waktu lebih untuk berinteraksi dengan partner, bisa mulai dari menempatkan partner di tempat yang biasa di lewati manusia, mengajaknya jalan jalan, menyuapinya dengan tangan sendiri, dll., hal ini ditukan agar partner tidak pasang posisi defend saat ingin di sentuh dan tidak mudah batting.
FOF
patner di buat bertengger di atas tangan dan disuapi dengan tangan yang satunya, saat partner menelan makanannya agan harus memanggil namanya/meniup peluit sebagai tanda memberi makan, saat partner sudah terbiasa partner akan langsung mendatangi master untuk minta d beri makan saat di panggil namanya.,
JTTF
tenggerkan partner di atas pearch, kemudian dekatkan tangan agan didepanya sambil memegang umpan hidup, biarkan partner lompat ke tangan dan memakan umpannya. jika partner tidak mau lompat bisa di ulang tahap FOF dan mengurangi jatah makannya.,
FTTF
jika sudah lancar di tahap JTTF bisa di mulai tahap ini dengan mengubah jarak tangan yang memegang umpan sekitar 1m, partner akan terbang ke arah tangan dan memakan umpan, jika tidak mau terbang ke arah umpan cukup dikurangai porsi makannya. jangan sampai mempuasakan partner karna owl tdak pernah puasa d alam liar
FF
dalam tahap ini jarak umpan di perjauh secara bertahap hingga mencapai 20m, disarankan untuk meletakan partner di tempat yang lebih tingghi dari kita agar cepat merespon.
Itulah ulasan mengenai Burung hantu Tyto alba , semoga dapat membantu sobat :)
Jangan lupa share ya :)
Tyto Alba memiliki ukuran tubuh yang relatif besar jika dibandingkan dengan spesies burung hantu lainnya yang ada di Indonesia, dengan ukuan tubuhnya yang besar ia mampu makan tikus 2-3 ekor setiap malam, namun sesungguhnya mampu membunuh tikus lebih dari jumlah yang dikonsusmsi. Tyto alba mempunyai kemampuan berburu sangat tinggi, tangkas, cekatan dalam mengejar dan menyambar tikus yang berada di tanah.
Kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru, membuat burung hantu ini tepat sebagai pilihan untuk ditangkarkan / budidaya sebagai pengendali hama tikus di sawah. Berkembang biak burung hantu tyto alba juga tergolong cepat dalam beranak pinak. Burng ini juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam pada malam hari, sebab mempunyai sinar inframerah. Mereka mampumendengar cicitan tikus dari jarak 500 meter.
Kejelian dalam mengincar dan ketepatan menyambar mangsa sangat yang di milikinya sangatlah tinggi. Bulu Tyto alba memiliki lapisan lilin, sehingga tidak bersuara ketika terbang. Tyto alba mempunyai kawasan berburu tetap, daya jelajah mampu mencapai 12 km, dan sangat setia dengan kandangnya selama masih aman. Mereka tidak akan meninggalkan kawasan berburu selama masih tersedia tikus.
Ciri-ciri morfologi burung hantu (Tyto alba) adalah sebagai berikut :
1. Bulu sayap atas dan punggung berwarna abu-abu dan sedikit kekuningan. Sedangkan pada sayap bawah dan bagian dada/perut berwarna putih dengan bintik-bintik hitam. Semua bulunya mengandung zat lilin.
2. Perbedaan antara jantan dan betina terletak pada warna bulu di bagian leher depan, yakni pada jantan bulunya berwarna putih berbintik-bintik hitam dan pada betina bulunya berwarna kuning kecoklatan berbintik-bintik hitam (Gambar 2).
3. Kedua bola matanya berwarna hitam, terletak pada bagian depan wajahnya (menyerupai wajah manuasia), menghadap ke depan dan seluruh wajahnya ditumbuhi bulu berwarna putih.
4. Ujung paruhnya membengkok kebawah. Paruh bagian atas lebih panjang bila dibandingkan dengan paruh bagian bawah.
5. Kakinya ditumbuhi bulu-bulu halus dan masing-masing kaki mempunyai 4 buah jari dengan kuku yang sangat tajam.
6. Berat badan burung hantu dewasa berkisar antara 450 – 600 gram (betina lebih berat dari pada jantan) dan tinggi badannya antara 25 – 30 cm.
7. Panjang sayap pada burung hantu dewasa betina berkisar antara 26 – 29 cm, sedangkan pada jantan berkisar antara 21 – 25 cm.
Habitat
Habitat asli burung hantu tyto alba berada di dalam hutan dan mereka membuat sarangnya diatas pohon-pohon besar dan tinggi atau pada sisa-sisa kayu besar yang berlubang. Meskipun habitat aslinya di hutan tetapi lebih suka hidup berdekatan dan bertempat tinggal di bangunan-bangunan yang tinggi, seperti: menara mesjid, gereja, gudang atau rumah. Hal ini diduga berhubungan dengan ketersediaan makanan yakni tikus yang memang banyak terdapat di sekitar perumahan atau bangunan-bangunan tersebut.
Perkembangbiakan
Burung hantu Tyto alba berkembangbiak dengan cara bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan dari setiap generasi peneluran yakni rata-rata 4.8 ± 1.65 butir per periode peneluran. Variasi jumlah telur yang dihasilkan ini diduga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan mangsanya di kawasan buruannya.
Hasil pengamatan di lapang menunjukkan bahwa semakin banyak makanan (tikus) tersedia di areal perburuannya, maka jumlah telur yang dihasilkan pada setiap pasangan menjadi lebih meningkat.
Ukuran telurnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam kampung, yakni panjang ± 44 mm dan lebar ± 31 mm. Masa bertelur burung hantu pada setiap generasinya adalah berkisar antara 15 – 24 hari dimana masa peletakan telur berkisar antara 1 – 7 hari. Berdasarkan hasil pengamatan di lapang diketahui bahwa T. alba mengalami masa peneluran antara 2 – 3 kali dalam setahun dengan tingkat penetasan telur mencapai ± 90%.
Dengan demikian populasi burung hantu yang akan dihasilkan dari setiap satu pasang burung adalah berkisar antara 3 – 5 pasang dalam setahun. Anakan burung hantu akan menjadi dewasa (bisa terbang) setelah berumur 2 – 2.5 bulan dari saat menetas. Umumnya anakan ini akan meninggalkan induk dan sarangnya untuk mencari tempat tinggal/sarang yang baru. Setelah matang sexual yakni berumur ± 8 bulan, burung hantu tersebut akan melakukan perkawinan dan selanjutnya berkembangbiak. Pasangan burung hantu sepanjang hidupnya adalah tetap, kecuali bila salah satunya mengalami kematian.
Masa hidup burung hantu Tyto alba di lapangan dapat mencapai ± 4.5 tahun.
Makanan Burung Hantu Tyto Alba
1. Anak Tikus Putih
Anak tikus putih yang masih merah dapat diberikan sebagai makanan utama dari barn owl sebab selain mudah dalam menemukannya tikus putih kaya akan nutrisi yang cocok diberikan kepada burung hantu, untuk anakan barn owl tikus putih juga dapat diberikan. Untuk mendapatkan tikus putih kita dapat membelinya kepada penjual makanan burung serta dapat dibeli ke petshop terdekat.
2. Anak ayam
Anak ayam yang baru menetas dapat diberikan kepada barn owl akan tetapi pemberiannya ada baiknya anak ayam tidak dalam keadaan hidup sebab hal ini dapat membuat sifat liar dari barn owl akan muncul kembali, hal ini penting bagi anda yang menginginkan barn owl nantinya jinak.
3. Daging ayam
Daging ayam yang telah ci cacah atau di potong kecil-kecil dapat diberikan kepada barn owl namun pemberiannya cukup berikan 3 potong dengan ukuran sedang saja , dengan 3 potong sudah dapat membuat bar owl kenyang.
4. Anak burung
Anak burung lain berupa burung gereja juga dapat diberikan kepada burung hantu (barn owl) ini , namun karena burung gereja tergolong sulit di cari maka saya sarankan ada baiknya memberikan makanan barn olw dengan poin no 1 sampai 3 saja sebab selain mudah ditemukan dan harganya murah.
Nah itulah makanan barn owl atau tyto alba yang dapat diberikan, selain pemberian makanan ada baiknya pada saat memberi makanan barn owl di elus-elus untuk membuat burung hantu semakin jinak.
Pemberian Pakan
Untuk pakan bisa di beri potongan daging atau umpan hidup seperti tikus putih, puyuh, emprit, jangkrik dll., untuk jenis kecil seperti Scop lbih menyukai jangkring, biasa.a saya berikan jangkrik sekitar 10-13 ekor setiap pemberian pakan, sedangkan untuk jenis besar seperti Tyto Alba sebaiknya jangan di beri pakan pokok jangkrik karena bagi mereka jangkrik hanyalah makanan selingan yang tidak akan bisa membuat mereka kenyang, untuk jenis ini bisa di beri tiput atau puyuh.
Makanan yang harus di hindarkan: kecoa, ulat, cacing, cicak, tikus got, emprit yg diwarnai, ikan(kecuali buffy fish), dll., untuk waktu pemberian pakan di lakukan pada malam hari dan pagi.
note: untuk pemberian pakan emprit sebaiknya di karantina dulu selama 3hari, jika selama 3 hari ada emprit yang mati artinya emprit itu terkena penyakit dan yang masih hidup bisa langsung di berikan pada owl.,
Pelatihan
manning; tahap ini adalah tahap di mana kita harus menyesuaikan owl dengan lingkungan barunya, yang perlu di lakukan adalah memberi waktu lebih untuk berinteraksi dengan partner, bisa mulai dari menempatkan partner di tempat yang biasa di lewati manusia, mengajaknya jalan jalan, menyuapinya dengan tangan sendiri, dll., hal ini ditukan agar partner tidak pasang posisi defend saat ingin di sentuh dan tidak mudah batting.
FOF
patner di buat bertengger di atas tangan dan disuapi dengan tangan yang satunya, saat partner menelan makanannya agan harus memanggil namanya/meniup peluit sebagai tanda memberi makan, saat partner sudah terbiasa partner akan langsung mendatangi master untuk minta d beri makan saat di panggil namanya.,
JTTF
tenggerkan partner di atas pearch, kemudian dekatkan tangan agan didepanya sambil memegang umpan hidup, biarkan partner lompat ke tangan dan memakan umpannya. jika partner tidak mau lompat bisa di ulang tahap FOF dan mengurangi jatah makannya.,
FTTF
jika sudah lancar di tahap JTTF bisa di mulai tahap ini dengan mengubah jarak tangan yang memegang umpan sekitar 1m, partner akan terbang ke arah tangan dan memakan umpan, jika tidak mau terbang ke arah umpan cukup dikurangai porsi makannya. jangan sampai mempuasakan partner karna owl tdak pernah puasa d alam liar
FF
dalam tahap ini jarak umpan di perjauh secara bertahap hingga mencapai 20m, disarankan untuk meletakan partner di tempat yang lebih tingghi dari kita agar cepat merespon.
Itulah ulasan mengenai Burung hantu Tyto alba , semoga dapat membantu sobat :)
Jangan lupa share ya :)
1. Berkomentarlah yang relavan sesuai topik artikel,
2. Komentar di larang mengandung spam.
3. Jika komentar mengandung link aktif tidak akan di tampilkan.
EmoticonEmoticon