Thursday, November 16, 2017

Struktur Cerpen | Pengertian, Ciri Ciri, Ciri Kebahasaan, Kaidah kebahasaan, Unsur Unsur, Jenis Jenis dan Contohnya

struktur cerpen | pengertian, ciri ciri, ciri kebahasaan, kaidah kebahasaan, unsur unsur, jenis jenis dan contohnya - Selamat datang di Loker ilmu, pada kali ini kita akan membahas mengenai teks cerpen, cerpen atau yang di kenal dengan cerita pendek banyak orang yang berpendapat bahwa cerpen ini sama dengan novel.

Pada dasarnya cerpen dan novel berbeda salah satu perbedaan yang menonjol terletak pada banyaknya halaman, nah dari sini sudah pasti dapat di bedakan karena novel lebih banyak jumlah halaman sedangkan cerpen hanya 10 lembar atau halaman dan minimal menggunakan 10.000 kata.

Pengertian Cerpen

Cerpen atau cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Cerpen juga dapat di artikan sebagai sebuah hasil karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada satu tokoh saja. Dapat juga di artikan Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra berupa karangan berbentuk prosa naratif yang cendrung pendek dan padat.

Baca Juga : Teks Laporan Hasil Observasi | Pengertian, Ciri Ciri, Sifat, Struktur, Fungsi, Tujuan Beserta Contohnya

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan
Cerpen merupakan kisah cerita pendek mulai dari 5000 kata-kata atau memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda dan berpusat pada dirinya sendiri.

1. Menurut KBBI
Cerita pendek berasal dari dua kata yang berarti pidato yang ialah kisah tentang bagaimana dan cerita pendek berarti pendek “tidak lebih dari 10.000 kata” yang memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi hanya pada satu tokoh saja dalam cerita, menurut dia tidak ada cerita pendek hingga 100 halaman.

2. Menurut Allan Poe Dalam Nurgiyantoro Dalam Regina Bernadette
Cerita pendek diartikan sebagai bacaan singkat yang dapat dibaca sekali duduk dalam waktu setengah sampai dua jam, genrenya memiliki efek tunggal, karakter, plot dan setting yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks “pengarang cerpen tidak melukiskan seluk beluk kehidupan tokohnya secara menyeluruh, melainkan hanya menampilkan bagian-bagian penting kehidupan tokoh yang berfungsi untuk mendukung cerita tersebut yang juga bertujuan untuk menghemat penulisan cerita karena terbatasnya ruang yang ada.

3. Menurut J.S Badudu
Cerpen merupakan cerita yang menjurus dan kosentrasi yang berpusat pada satu peristiwa yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.

Baca Juga : Macam-Macam Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui

4. Menurut Hendy
Cerita pendek merupakan sebuah cerita pendek yang berisi narasi tungal.

5. Menurut Sumardjo
Fiksi cerita pendek atau tidak benar-benar terjadi tetapi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja dimana cerita ini relatif singkat.

6. Menurut Saini
Cerpen merupakan cerita pendek fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja dimana cerita ini relatif singkat.

7. Menurut A. Bakar Hamid
Menurutnya bahwa cerpen atau disebut juga dengan cerita pendek seharusnya dilihat dari jumlah, kuantitas kata yang digunakan antara 500 hingga 20.000 kata adanya plot, adanya satu karakter dan adanya kesan.

8. Menurut Turayev Dalam Regina Bernadette
Cerita pendek bentuk karya sastra naratif yang menampilkan cerminan sebuah episode dalam kehidupan seorang tokoh.

9. Menurut H. B. Jassin
Mengatakan bahwa cerita pendek ialah sebuah cerita pendek yang harus memiliki bagian yang paling penting dari pendahuluan dan penyelesaian sengketa.

10. Menurut Aoh. K.H
Cerpen yang merupakan salah satu cerita pendek yang ditulis oleh fiksi atau fantasi disebut dengan naratif prosa pendek.

Struktur Cerpen

1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
6. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

Ciri Ciri Cerpen

1. Salah satu ciri-ciri cerpen yaitu memiliki jalan cerita yang lebih pendek dari sebuah novel atau novella.
2. Cerpen mempunyai sedikit jumlah kata dan tidak lebih dari 10.000 kata.
3. Pada umumnya cerpen bercerita tentang dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak mendeskripsikan semua kisah tentang kehidupan para tokohnya, dalam kisah sebuah cerpen hanya menggambarkan inti sarinya saja.
5. Terdapat salah satu tokoh dalam cerita yang digambarkan akan mengalami masalah sampai tahap penyelesain.
6. Menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dikenal oleh para pembaca cerpen tersebut.
7. Kesan yang ditinggalkan dari membaca cerpen tersebut akan sangat mendalam sehingga para pembaca dapat untuk ikut merasakan kisah yang ada pada cerita tersebut.
8. Pada umumnya cerpen hanya menggambarkan 1 kejadian saja.
9. Mempunyai alur tunggal dan lurus.
10. Penokohan yang ada di cerita tersebut sangat sederhana dan tidak mendalam.

Baca Juga : Contoh Teks Eksposisi Definisi Beserta Jenis dan Strukturnya

Ciri Kebahasaan Cerpen

Ciri atau aspek kebahasaan yang membangun teks cerita pendek (cerpen) yaitu sebagai berikut:
1. Kosakata.
Pembaca hendakanya memahami kosakata dan mencoba mencari tau kosakata baru yang terdapat pada teks cerpen. Karena kosakata mempunyai hubungan yang erat dalam menciptakan alur cerita. Pemilihan dan penggunaan kosa kata yang tepat akan memberikan gambaran kualitas cerpen yang dibuat serta menambah keindahan dan keserasian makna yang tercipta

2. Gaya bahasa / majas
Gaya bahasa berperan dalam memperindah dan meningkatkan efek bacaan, seperti memperkenalkan atau membandingkan suatu benda dengan benda yang lainnya.
Gaya bahasa ada banyak jenisnya diantaranya :
a. Gaya bahasa perbandingan seperti metafora, personifikasi
b. Gaya bahasa pertentangan seperti hiperbola, litotes, ironi,
c. Gaya bahasa pertautan seperti metonimis,
d. Gaya bahasa perulangan seperti aliterasi
3. Kalimat deskriptif  yang terdapat pada teks bacaan, hal ini akan membuat pembaca lebih memahami alur bacaan dan memahami peristiwa yang terjadi

4. Bahasa tidak baku dan tidak formal, penggunaan bahasa tidak baku ini akan membuat cepen lebih terasa dekat dengan pembaca dan lebih terasa hidup.

Kaidah Kebahasaan Cerpen

1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
4. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya : pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
5. Bahasa yang digunakan  tidak baku dan tidak formal.
6. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.

Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik

1. Unsur Intrinsik adalah suatu unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur sebuah karya sastra. Unsur Intrinsik merupakan unsur yang terdapat pada cerpen di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Tema cerita
Tema biasanya dalam karya sastra berisfat mengikat dan merupakan Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide dalam cerpen.
b. Alur Cerita atau plot
Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.
c. Penokohan
Dalam sebuah cerita pendek sering melibatkan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
d. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Dalam latar sendiri ada banyak unsur lainnya seperti latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita:
- Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
- Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
- Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
- Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.

2. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra. Merupakan unsur yang berada di luar cerpen di antaranya adalah :
a. Latar belakang  masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga berpengaruh terhadap penulis itu sendiri.
b. Biaografi pengarang atau latar belakang penulis
Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen.
c. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
Unsur ektrinsik yang ke 3 yang terdapat di dalam sebuah cerpen adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri yang meliputi:
- Nilai moral, Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
- Nilai budaya, Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.
- Nilai agama, Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.
- Nilai sosial, Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

Baca Juga : Sejarah Perumusan Naskah Sumpah Pemuda Kongres I dan II

Jenis Jenis Cerpen

1. Berdasarkan jumlah katanya cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Cerpen mini (flash) adalah cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 kata.
b. Cerpen yang ideal adalah cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 kata.
c. Cerpen panjang, adalah cerpen yang jumlah kata 4000 – 10.000 kata.

2. Berdasarkan teknik pengarangannya cerpen dibagi menjadi 2 yaitu
a. Cerpen sempurna (well made short-story) adalah teknik penulisan cerpen oleh pengarang dimana cerpen yang  ditulis hanya terfokus pada satu tema dan memiliki plot yang sangat jelas, serta ending atau penyelesainya mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta).
b. Cerpen tak utuh (slice of life short-story) adalah teknik penulisan cerpen dimana pengarang menulis cerpen dengan tidak terfokus pada satu tema atau berpencar, susunan plot atau alurnya tidak tertata, serta endingnya mengambang . Cerpen jenis ini umumnya bersifat kontemporer dan ceritanya ditulis berdasarkan gagasan atau ide yang orisinil.

Contoh Cerpen Singkat

 IBU

Pagi ini Risa berangkat ke sekolah dengan semangat. Sebelum berangkat tidak lupa iya pamit pada Ayahnya yang sedang membaca Koran di depan teras, “Yah Risa pergi sekolah dulu ya. Hari ini hari terakhir di sekolah sebelum kelulusan minggu depan."

Ayah membalas pamitan Risa dengan senyuman, dan menjawab, “Ya sudah hati-hati ya Nak. Jangan pulang terlalu lama, hari ini ada tamu mau bertemu dengan mu." Risa penasaran siapa tamu yang dimaksud Ayah, “Siapa yang mau datang Yah?" Ayah tidak menjawab dan malah menyuruh Risa untuk segera berangkat sekolah dan mengingatkan kembali agar jangan pulang terlalu lama.

Selama di sekolah Risa penasaran siapa tamu yang Ayah maksud. Itulah sebabnya setelah semua urusan di sekolah selesai, Risa segera menuju ke rumah dengan hati bertanya-tanya siapakah tamu yang ingin menemuiku.

Sesampainya di rumah, Risa langsung disapa oleh seorang wanita. “Halo Risa, perkenalkan nama tante Mia. Tante adalah teman Ayah kamu." Risa perlahan-lahan mencerna siapa dan untuk apa Tante Mia datang ke rumahnya. Apakah tante Mia ini tamu yang dimaksud oleh Ayah.

Risa kemudian menyapa kembali tante Mia dengan “Halo tante, aku Risa. Ayah ada di mana ya tante?" Tante Mia menjawab, “Ayah kamu sedang di belakang membantu tante menyiapkan makan siang. Kami sudah menunggu Risa sejak tadi."

Aku kemudian beranjak menuju meja makan dan akhirnya bertemu dengan Ayah. Ayah memeluknya lalu kembali memperkenalkan tante Mia lagi. “Risa, ini tante Mia teman Ayah." Risa hanya menganggukan kepala sekali lagi dan kembali memikirkan apa maksud Ayah memperkenalkan tante Mia padanya.

Baca Juga : 5 Fungsi Hutan Mangrove Bagi Kehidupan Manusia | Pengertian dan Fungsi

Apakah Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan Tante Mia? Memikirkan hal tersebut aku seketika menjadi sedih dan tidak bersemangat. Aku tidak mungkin mengecewakan Ayah dengan tidak ikut makan siang bersama. Tapi aku merasakan perasaan yang sangat sedih ketika memikirkan apakah benar Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan orang lain.

Tidak lama selesai makan siang, tante Mia kemudian pamit pulang. Ayah mengantarkannya ke luar dan aku mengunci diriku di kamar. Setelah beberapa saat, Ayah menghampiri pintu kamarku. Ayah mengetuk pintu beberapa kali, namun aku tidak ingin berbicara dengan Ayah dahulu. Aku masih belum mengerti kenapa harus ada orang lain yang menggantikan posisi ibu.

Tanpa aku sadari Ayah mengajakku berbicara dari balik pintu. Ayah berkata, “Risa, Ayah tahu kamu pasti kaget dengan kedatangan tante Mia hari ini. Tapi Ayah ingin kamu tahu kalau tante Mia itu baik dan Ayah ingin tante Mia membantu Ayah menjaga dan membesarkan kamu."

Aku menangis mendengar pengakuan Ayah. Aku pun menjawab Ayah sambil menangis, “Tapi Risa tidak mau siapapun menggantikan Ibu, yah." Ibu memang sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu, tepat saat aku berumur 12 tahun. Saat itu aku dan ayah sangat terpukul dengan kematian ibu. Aku tidak pernah menyangka bahwa ayah akan secepat ini mencari pengganti ibu.

“Tante Mia tidak menggantikan Ibu, Nak. Tante Mia ada untuk membantu membesarkan kamu. Banyak hal yang tidak ayah ketahui dalam membesarkan kamu menjadi seorang wanita dewasa. Ayah harap kamu bisa mengerti nak." Ucap ayah lagi kali ini. Akupun menyadari ada banyak hal yang harus aku mepertimbangkan. Ayah sudah bersusah payah selama tiga tahun terakhir bekerja sekaligus membesarkanku sendirian. Aku harus mengerti ayah dan aku pun membuka pintu kamarku.

“Ayah aku mengerti perasaan Ayah. Jika memang tante Mia adalah pilihan terbaik untuk Ayah, Risa tidak akan menolaknya. Risa tahu Ibu juga bahagia ketika Ayah bahagia dan Risa bahagia." Aku memeluk ayah sambil menangis. Aku yakin Ibu mengerti dan tidak akan merasa tergantikan. Ibu tetap anda di hati kami. Ibu tetap hidup di hati kami. Aku dan Ayah sayang Ibu. ( luthfan.com/contoh-cerpen-singkat/ )

Baca Juga : Lingkungan Hidup | Pengertian, Unsur dan Contoh

Itulah sedikit ulasan mengenai cerpen, semoga dapat membantu sobat :)
Jangan lupa share ya :)
source : buku paket kelas 11

4 komentar

Whoaa lengkap banget, makasih banyaak sangat membantu buat bikin tugas hoho

Terimakasih kak, sangat membantu utuk menyelesaikan tugas :)

1. Berkomentarlah yang relavan sesuai topik artikel,
2. Komentar di larang mengandung spam.
3. Jika komentar mengandung link aktif tidak akan di tampilkan.
EmoticonEmoticon