Thursday, December 21, 2017

Contoh Pantun Kiasan Dan Artinya

Contoh Pantun Kiasan Dan Artinya- Selamat datang di loker ilmu,

Definisi Pantun Kiasan . Pantun kiasan adalah pantun yang isinya berupa ibarat. Yaitu mengkiaskan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kadangkalah pantun ini berisi dengan pribahasa.

Contohnya:


Berburu ke padang datar,
mendapat rusa belang di kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.

Cirinya ialah adanya perbandingan. Contoh pantun di atas membandingkan antara orang yang belajar dengan bunga.

Belajar yang tidak sungguh-sungguh ibarat bunga tetapi tidak mempunyai kembang.

Pantun Kiasan Beserta Artinya
kumpulan contoh pantun kiasan dan maknanya.
Banyak kiasan yang diambil dari fenomena alam.
Untuk lebih memahami pantun kiasan, ada baiknya untuk meneliti dengan seksama beberapa bait contoh pantun di bawah ini.

Berikut ini adalah contoh pantun kiasan dengan artinya.


(1)
Kusangka masih malam hari,
rupanya telah datang siang.
Kusangka bunga mekar berseri,
rupanya layu dihisap kumbang.
Maknanya:
Menyangka bahwa gadis pujaannya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis tersebut sudah diambil orang.

(2)
Naik perahu dekat kemudi,
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.
Maknanya:
Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.

(3)
Tanam ubi tanam kentang,
petik jagung tiada tersisa.
Petang kini telah datang,
tinggi pula batang usia.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yaitu tentang habisnya masa remaja sekaligus datangnya waktu tua.

(4)
Diam lisan banyak merenung,
lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
apa daya tangan tak sampai.
Maknanya:
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.

(5)
Pohon tua disebut buhun,
banyak dahannya yang berduri.
Kering dijemur dalam setahun,
basah oleh hujan sehari.
Maknanya:
Usaha yang dilakukan sangat lama sia-sia oleh kesalahan kecil.

(6)
Rusa padang belang di kaki,
mangga kueni amat wangi.
Tinggi gunung tetap didaki,
lautan api kan disebrangi.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas mengandung makna tentang semangat dan tekad yang sangat kuat.

(7)
Randu tinggal randu,
panjang duri hingga sekilan.
Rindu tinggalah rindu,
bagai pungguk rindukan bulan.
Maknanya:
Seseorang yang jatuh cinta. Hanya saja tidak mungkin cintanya bersatu.

(8)
Pandai ikan dalam berenang,
beda kolam ikannnya lain.
Sehari sehelai benang,
setahun menjadi kain.
Artinya:
Pantun di atas berisikan pepatah yang artinya jika kita tekun mengerjakan apapun, pasti akan membawa hasil.


Tentang Pantun Kiasan
contoh pantun kiasan dengan maknanya.
Suku Melayu dikenal sangat dekat dengan alam. Alam merupakan guru bagi suku Melayu. Mereka banyak memetik hikmah dari ayat-ayat kauniyah.
Pantun kiasan banyak terdapat pada pantun Melayu. Suku Melayu sangat pandai merangkai kata.

Kehalusan bahasa Bahasa Melayu tersirat melalui kata-kata kiasan.

Hingga saat ini, suku Melayu masih sering menggunakan kata kiasan dalam pantun-pantunnya.

Selain suku Melayu, suku Minang juga sering menggunakan kiasan dalam berbagai karya sastranya. Tak terkecuali dalam pantun.

Kiasan ini bisa sindiran.

Sedangkan pantun dari suku-suku lainnya, seperti Jawa, Sunda, Banjar, dan lainnya sangat sedikit mengandung kiasan.

Itulah sebabnya, dalam budaya Melayu sangat dikenal pribahasa. Pribahasa merupakan bentuk lain dari kiasan.

Kata kiasan dan pribahasa sangat mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berikut ini beberapa pantun kiasan lainnya.

(9)
Jalan-jalan ke Palembang,
sungai Musi luas membentang.
Di mana bunga mulai berkembang,
di sana kumbang akan datang.
Artinya:
Jika ada anak perempuan yang beranjak gadis, maka banyak laki-laki yang menyukainya.

(10)
Kayu jati dibuat papan,
burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
tumbuh pula rumput ilalang.
Artinya:
Setiap kali berbuat kebaikan, biasanya ada saja halang rintangan.

(11)
Pergi ke pasar membeli beras,
membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
hanya gerimis sekejap mata.
Artinya:
Mengharapkan keuntungan yang besar. Tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

(12)
Melihat ikan di tepi kolam,
pohon pinang jadi tambatan.
Air beriak tanda tak dalam,
air tenang menghanyutkan.
Artinya:
Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.

(13)
Keras keras cangkang kerang,
walau keras tetap dibawa.
Walaupun punggung parang,
bila diasah tajam jua.
Artinya:
Sebodoh apapun seseorang, bila ia tekun belajar pasti akan menjadi pandai.

(14)
Manis rasanya buah sirsak,
ombak datang bergulung-gulung.
Dimana bumi dipijak,
di sana langit dijunjung.
Artinya:
Kita sebaiknya menghormati adat istiadat daerah yang kita tinggali.

Semoga bermanfaat bagi sobat :)
Jangan lupa share ya :0
source ( pantuncinta2000.blogspot.com )

1. Berkomentarlah yang relavan sesuai topik artikel,
2. Komentar di larang mengandung spam.
3. Jika komentar mengandung link aktif tidak akan di tampilkan.
EmoticonEmoticon